Pada 2010, North Art Space menginisiasi penelitian dan “Pameran Ruang Alternatif & Kelompok Seni Rupa di Indonesia” sebagai proyek FIXER yang pertama. Pameran kala itu dikuratori oleh Ade Darmawan dan Rifky Efendi. Tujuan FIXER 2010 pada saat itu adalah untuk membaca perkembangan kolektif dan komunitas seni yang hadir di Indonesia setelah Reformasi 1998.
Pembacaan tersebut berfokus pada praktik, baik yang dilakukan bersama maupun secara individu, sebagai sebuah pernyataan artistik yang memiliki kesadaran publik dalam mengelola berbagai kegiatan untuk khalayak luas. Terdapat 21 komunitas/kolektif seni rupa kontemporer yang tersebar di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Jatiwangi, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Makassar yang dipetakan dan kemudian dibaca strategi-strategi praktik mereka melalui pameran tersebut.
Komunitas/kolektif yang dipilih pada saat itu adalah organisasi dan kelompok seniman yang menciptakan sebuah struktur dan model yang dianggap paling tepat untuk menjawab kebutuhan yang ada dengan eksperimentasi tertentu yang sesuai dengan kenyataan dan kondisi lokal yang khas. Tanggapan kontekstual tersebut kemudian menjadi strategi bertahan hidup—baik secara sporadis maupun sementara—dalam mengisi “ketidakhadiran” infrastruktur, sembari terus-menerus memperbaiki sistem dan struktur yang ada, demi menuju apa yang diimajinasikan sebagai sesuatu yang ideal.